Halaman

Senin, 02 April 2012

Bulan dan Matahari

Seorang Guru Bijak berpapasan dengan seorang pahlawan yang terkenal berjasa dan saleh. Sang Pahlawan nampak sedang duduk termenung dengan wajah murung.

"Ada apakah gerangan?", tanya Sang Guru.


"Bagaimana caranya agar saya bisa menjadi seperti Guru?" Sang Pahlawan balas bertanya, "Saya selalu berusaha berbuat kebajikan,  membela yang lemah, dan tidak sekalipun saya berlaku curang. Meskipun demikian, saya selalu merasa tidak ada apa-apanya dibandingkan Guru, saya ingin menjadi seperti Guru."

 
"Pernahkan kamu menatap bulan? Betapa indahnya bulan saat melintasi cakrawala secara keseluruhan dan besok paginya matahari akan bersinar kembali. Sinar matahari lebih terang, dan lebih dapat menunjukkan keadaan lingkungan di sekitar kita dengan jelas. Walau begitu belum pernah kita dengar bulan berkata: Mengapa saya tidak bersinar seperti matahari? Apakah karena saya buruk?". 


Murid itu menjawab, "Tentu saja tidak. Bulan dan matahari adalah hal yang berbeda, masing-masing memiliki keindahannya sendiri. Matahari dengan sinar terang dan panasnya, sedang Bulan dengan sinar lembut dan keteduhannya. Jika Bulan bersinar sama terang dan panasnya dengan Matahari, maka manusia dan bumi akan menderita. Anda tidak bisa membandingkan keduanya, karena keduanya sama-sama dibutuhkan." 

"Jadi Anda sudah tahu jawabannya. Anda dan saya adalah dua orang berbeda yang memiliki peran masing-masing dan berjuang dengan caranya sendiri untuk memungkinkan membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik. Sisanya adalah penampilan belaka."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar